Sudah bukan lagi dalam hitungan sejam, sehari ataupun sepekan. Ini sudah menjadi hitungan bulan juga tahun. Sudah dua tahun sebelas bulan. Yang tinggal hanya bayangan samar yang semakin menghilang, pada hati yang masih terdapat luka yang menganga, pada cinta yang entah diartikan apa?. Ia tetap berada pada satu masa di mana serpihan hati yang tak lagi utuh.
"Katanya takkan lagi mengingatnya barang sekejap, kenapa nyatanya kau tetap saja terlena dalam bias-bias masa lalumu yang seharusnya sudah kau buang jauh, sudah kau musnahkan tanpa sisa sedikit pun", cerocos Mutia tanpa berasa ada titik koma dalam ucapannya saat masuk ke kamar Lingga dengan membawa dua cangkir teh hangat di tangannya.