Dec 3, 2012

Durian di Taman Ayodya

Baru saja aku sampai di rumah sepulang dari kerja. Ini hari Minggu. Jam menunjukkan pukul empat sore. Karena agak sedikit lelah maka langsung kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Sambil memainkan handphone dan memutar musik menunggu malam. Memejamkan mata barang sebentar.

Drrtt…drrtt…getar dari handphone yang aku pegang. Nada dering sengaja tidak kunyalakan. Ada pesan masuk dari Riri, “guys…ngeduren yuk di Taman Ayodya, duren dari Baduy, ga banyak sih cuma beberapa :D”


SMS itu pasti ditujukan ke beberapa orang kawan karena tak disebut nama di awalnya. Riri hari ini pulang nge-trip dari Baduy bersama Joe. Mereka sengaja membawa buah tangan durian yang ingin dinikmati sama-sama, itu yang menjadi alasannya. Sempat berfikir tapi tak panjang, langsung kubalas SMS Riri, “Wuaahh..asyiikk yg baru abis dr baduy, jam brp disana?”

Lelahku seakan hilang seketika walaupun tak semua. Rasa kantukku masih menggelayut di mata. Sambil menunggu jawaban sms yang aku balas sebelumnya.

Drrtt..drrtt…handphone-ku kembali bergetar. Dari Riri, “jam 6 aja karna skrang aku juga masih di jalan”.

Berarti masih ada kesempatanku untuk memejamkan mata barang sebentar karena kantuk yang tak tertahankan, sambil membalas lagi SMS Riri, “Okeh klo begitu, aku skarang tidur sore dl sbentar, nnt baru jalan”

Sekitar jam setengah enam aku bersiap, dan baru akan berangkat setelah sholat Maghrib. Tapi aku terima SMS Riri kembali yang memberitahu "guys...ternyata di sini hujan deras. Kalian udah berangkat? khawatir klo pd kehujanan. Ga jd jg gpp kok ;)

Hampir saja tidak jadi karena hujan tapi tak lama kemudian SMS Riri masuk lagi, “guys…hujannya berhenti, jadiin aja yuks”

Hhhmm…baiklah, meskipun agak galau tapi rencana terus dijalankan. Karena aku sudah siap, jadi aku tinggal berangkat. Beruntung di rumahku tidak hujan, jadi tak ada hambatan untuk aku tetap jalan.

Taman Ayodya masih menyisakan sisa hujan. SMS Riri berhasil mengumpulkan tiga orang, sehingga sekarang kami jadi berlima, Aku, Riri, Joe, Komeng, dan Cris. Agak kesulitan mencari tempat duduk yang nyaman karena banyak orang yang sedang pacaran. Upss…sejauh mata memandang, pasangan muda-mudi asyik memadu kasih meskipun hanya duduk-duduk di taman.

Hujan sesekali masih turun cukup lebat membuat kami kerepotan berpindah-pindah tempat. Mampir ke warung kopi untuk berteduh  sampai hujan mereda.

Saat hujan reda, kami langsung beranjak mencari tempat terbuka untuk menikmati durian yang sedari tadi dibawa-bawa. Tak ingin mengganggu kenyamanan yang lain, kami berlima duduk di pinggir kolam yang tak ada orang.

Riri-Joe si tukang durian dari Baduy
Tanpa banyak basa-bari lima buah durian berhasil kami habiskan sambil diiringin cerita perjalanan Riri dan Joe ke perkampungan Baduy dalam. Tentang kearifan lokal yang mungkin sudah jarang ditemui di kota-kota besar. Cerita-cerita yang membuatku ingin juga berkunjung ke sana, tapi kapan ya?? Riri..Joe…antarkan Aku ke sana yaa …

Berasa taman hanya milik kami berlima. Kami berkumpul di tengah-tengah mereka yang hanya duduk dipinggir-pinggir taman, di bawah kanopi. Kami ber-haha hihi sampai hujan meminta kami untuk pergi. Hujan deras kembali.

menikmati durian Baduy
Terimakasih Riri dan Joe yang sudah mau ber-repot-repot ria membawa durian dari Baduy untuk kami agar juga bisa menikmati. Kebersamaan yang sederhana namun indah membuat hidupku semakin berwarna. Walau Cris hanya sebagai penonton karena tak suka, dan Komeng yang malu-malu untuk menghabiskan kulitnya, hahahhaha.....


"Ketika durian menjadi alasan untuk kami merayakan persahabatan"
 Taman Ayodya, 2 Desember 2012

4 comments:

  1. kalau aku puasa dulu makan durian :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh iyaa atuhh...mba ivone mah jangan makan duren dulu, nnt aja klo dede nya udah lahir, makan durennya bareng sm dedenya trus sm aku juga :P

      Delete
  2. Duren enak sih tp efeknya yg ga enak

    ReplyDelete
    Replies
    1. knp gitu ga enaknya? saia koq enak-enak aja yah, yg ga enak bayarnya :P

      Delete