Oct 22, 2013

Sebuah Renungan Perjalanan Usia



Saya pernah berfikir kalau hidup saya sudah berhenti dari kemarin dulu, tapi nyatanya saya masih diberikan kesehatan sampai detik ini. Besok? Lusa? Entahlah... tak ada yang mengetahui sampai batas mana manusia akan terus hidup dan mati. Menjadi sebuah rahasia Ilahi. Kita, Saya sebagai manusia hanya bertugas menjalani kehidupan sebaik-baiknya. Menjadi bermanfaat bagi orang banyak, dan juga bermanfaat bagi diri kita sendiri.


Berganti hari, berganti minggu, berganti bulan, dan berganti tahun. Sebuah siklus kehidupan yang terus berulang yang harus kita jalani, saya hadapi. Berkembang dan mengembangkan segenap kemampuan untuk bertahan. Mencari arti sejati tentang diri.

Usia berbilang angka. Dimana sebetulnya kita, saya, sedang menghitung mundur secara teratur. Tak akan henti dan tak akan peduli, sementara waktu akan terus berlalu. Tak akan pernah kembali. 
Kesempatan diberikan hanya untuk mengulang pada masa yang tak sama. Berbeda. Hanya akan ada dua pilihan menyesal atau sebaliknya.

Bukan perayaan, melainkan sebagai pengingat bahwa perbaikan harus segera dilakukan. Tinggalkan yang tak pantas untuk dilanjutkan. Semoga jalan terbuka lebar, menuju cahaya terang.

-Faidah-
Selasa, 22 Oktober 2013
@ruang inspirasi


No comments:

Post a Comment