transit dulu @stasiun Kutoarjo |
Dan tawaran menarik kali ini datang dari seorang kawan yang terbilang baru, mba Lia. Aku dan mba Lia baru sekali melakukan perjalanan bersama ke gunung Papandayan, Garut beberapa waktu lalu. Mba Lia mengajakku cave tubing Goa Pindul dan kemping di pantai Jungwok di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Sempat berfikir mengenai trasportasi ke Yogya-nya bagaimana? Ternyata aku hanya perlu duduk manis dan mengikuti itinerary yang sudah ada, itu saja, semuanya sudah diurus sekalian. Ada 12 orang yang akan melakukan perjalanan ini, berarti setidaknya ada sepuluh kawan baru lagi yang hadir di kehidupanku, mengukir cerita baru perjalanan yang seruuuu...!
Kami berangkat dari stasiun Senen menggunakan kereta api Sawunggalih jurusan Kutoarjo. Loh koq, katanya Yogya? Kereta Yogya hari itu sudah full booked, sehingga kami mencari alternatif pemberangkatan lain, yaitu ke Kutoarjo terlebih dahulu menggunakan kereta api, kemudian dilanjut menggunakan bus ke terminal Giwangan Yogya. Di terminal Giwangan akan standby elf yang akan menemani perjalanan kami selama di Yogya.
![]() |
@terminal Giwangan, Yogya |
bersama siswa-siswi SDN Grogol IV |
gaya narsis kitah-kitah |
cave tubing @goa Pindul |
masih berada di zona remang goa Pindul |
"hiasa dinding" sarang kelelawar |
stalaktit-nya masih aktif, konon apabila kita terkena tetesan airnya, maka akan awet muda ^^ |
Selama di dalam goa, mata kami dimanjakan dengan berbagai macam dan bentuk stalaktit dan stalakmit, baik yang masih aktif maupun yang sudah mati. Sarang kelelawar dengan "hiasan dinding" yang berasal dari urine kelelawar menjadi salah satu daya tarik goa. Batu gong yang bila dipukul akan berbunyi "gooonggg". Batu berbentuk tirai, tulang kaki, dan masih banyak lagi. Sayang sekali suasana saat itu sangat ramai, sehingga waktu kami dibatasi. Kurang puas rasanya menikmati goa dengan banyak keindahan di dalamnya.
rafting @sungai Oyo |
Setelah menjelajahi goa pindul, kemudian kami akan rafting di sungai Oyo. Ditemani rintik gerimis kami menuju aliran sungai Oyo. Meskipun sudah masuk ke musim penghujan, namun debit airnya tidak begitu deras. Hal itu tidak menjadi kendala, asalkan kami tetap bisa meluncurkan ban-ban yang kami pakai dengan aman. Ban? bukan perahu? yups... rafting-nya menggunakan ban yang tadi kami gunakan di goa Pindul, belum pernah kan? Aku juga baru kali ini, dan rasanyaaaa...luar biasa! Beberapa jeram yang kami lalui cukup membuat kami kerepotan mengatur posisi duduk.
Ada yang sedang galau? ingin rasanya melompat dari ketinggian? Di sungai Oyo, melompat diperbolehkan, monggooo.....
Ada satu pinjakan yang sengaja disiapkan pengelola untuk aksi lompat-lompatan ke aliran sungai. Tingginya...cukuplah untuk membuat adrenalin terpacu.
Dan ketika berhasil melompat, byuuuurrr....rasanyaaaa.....wuaaahhh....aku tidak bisa berkata-kata. Cobalah sendiri, nikmati sensasinya, lebih dari luar biasa!
Selesai berkegiatan, kami disuguhkan minuman hangat wedang jahe khas pindul yang disediakan secara cuma-cuma alias gratis oleh pengelola untuk sekedar menghangatkan badan setelah bermain basah-basahan. Tidak terasa hari semakin sore, kami harus bersegera meninggalkan pesona pindul menuju ke pesona yang lainnya, pantai Jungwok. Kami akan menggelar tenda dan bermalam di sana. Kempiiiinggg kitaaah.....
***bersambung***
No comments:
Post a Comment