Nov 24, 2013

Ngelayap Edisi Goa, Sungai dan Pantai @Gunung Kidul, Yogyakarta #1

transit dulu @stasiun Kutoarjo
Hanya ada waktu sekitar setengah jam untuk aku dapat segera packing segala keperluan dua hari kedepan. Benar-benar tidak ada persiapan. Hmm... tapi rasa-rasanya sudah bukan hal aneh bagiku ketika tiba-tiba aku harus segera packing untuk melakukan sebuah perjalanan. Selama waktu dan isi dompet available, dan tawaran tempat liburan yang menarik, makaaa....tak perlu berfikir lama untuk mengatakan "okeh..aku ikutt!!"


Dan tawaran menarik kali ini datang dari seorang kawan yang terbilang baru, mba Lia. Aku dan mba Lia baru sekali melakukan perjalanan bersama ke gunung Papandayan, Garut beberapa waktu lalu. Mba Lia mengajakku cave tubing Goa Pindul dan kemping di pantai Jungwok di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Sempat berfikir mengenai trasportasi ke Yogya-nya bagaimana? Ternyata aku hanya perlu duduk manis dan mengikuti itinerary yang sudah ada, itu saja, semuanya sudah diurus sekalian. Ada 12 orang yang akan melakukan perjalanan ini, berarti setidaknya ada sepuluh kawan baru lagi yang hadir di kehidupanku, mengukir cerita baru perjalanan yang seruuuu...!

Kami berangkat dari stasiun Senen menggunakan kereta api Sawunggalih jurusan Kutoarjo. Loh koq, katanya Yogya? Kereta Yogya hari itu sudah full booked, sehingga kami mencari alternatif pemberangkatan lain, yaitu ke Kutoarjo terlebih dahulu menggunakan kereta api, kemudian dilanjut menggunakan bus ke terminal Giwangan Yogya. Di terminal Giwangan akan standby elf yang akan menemani perjalanan kami selama di Yogya.

@terminal Giwangan, Yogya
Tujuan pertama yang akan kami kunjungi yaitu Goa Pindul. Goa Pindul terletak di Dusun Gelaran 1, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelumnya masih di daerah yang sama, kami akan mengunjungi sekolah SDN Grogol IV untuk membagikan buku-buku hasil sumbangan yang sudah disiapkan. Ternyata bagi-bagi buku menjadi program kawan-kawan yang sekarang setiap melakukan perjalanan. Bagiku ini adalah hal baru yang perlu ditiru, dikembangkan, dan disebarkan. Meskipun berbagi bisa dengan cara apa saja, tapi buku menjadi media yang pas karena buku salah satu gudang ilmu. Berbagi Ilmu. Lagi pula tidak perlu repot-repot menyiapkannya, hanya cukup meminta masing-masing membawa minimal dua.
bersama siswa-siswi SDN Grogol IV



gaya narsis kitah-kitah
Di goa Pindul kami akan melakukan cave tubing, yaitu penyusuran perut goa menggunakan ban berukuran besar. Kita cukup duduk di atas ban yang sudah dimodifikasi agar nyaman dan aman saat menyusuri goa sepanjang 350 meter dengan kedalaman 5-12 meter. Goa pindul merupakan goa horizontal dan vertical. Aliran sungai yang mengalir dibawahnya akan membawa kita ke dalam tiga zona yaitu zona terang, dimana masih terdapat cahaya. Lalu zona remang, dimana cahaya semakin berkurang sehingga menghasilkan cahaya yang remang. Kemudian zona gelap, dimana tidak ada cahaya yang masuk sama sekali, gelap pekat.
cave tubing @goa Pindul

masih berada di zona remang goa Pindul

"hiasa dinding" sarang kelelawar

stalaktit-nya masih aktif, konon apabila kita terkena tetesan airnya, maka akan awet muda ^^

Selama di dalam goa, mata kami dimanjakan dengan berbagai macam dan bentuk stalaktit dan stalakmit, baik yang masih aktif maupun yang sudah mati. Sarang kelelawar dengan "hiasan dinding" yang berasal dari urine kelelawar menjadi salah satu daya tarik goa. Batu gong yang bila dipukul akan berbunyi "gooonggg". Batu berbentuk tirai, tulang kaki, dan masih banyak lagi. Sayang sekali suasana saat itu sangat ramai, sehingga waktu kami dibatasi. Kurang puas rasanya menikmati goa dengan banyak keindahan di dalamnya.

rafting @sungai Oyo

Setelah menjelajahi goa pindul, kemudian kami akan rafting di sungai Oyo. Ditemani rintik gerimis kami menuju aliran sungai Oyo. Meskipun sudah masuk ke musim penghujan, namun debit airnya tidak begitu deras. Hal itu tidak menjadi kendala, asalkan kami tetap bisa meluncurkan ban-ban yang kami pakai dengan aman. Ban? bukan perahu? yups... rafting-nya menggunakan ban yang tadi kami gunakan di goa Pindul, belum pernah kan? Aku juga baru kali ini, dan rasanyaaaa...luar biasa! Beberapa jeram yang kami lalui cukup membuat kami kerepotan mengatur posisi duduk.

let's jump.....

Ada yang sedang galau? ingin rasanya melompat dari ketinggian? Di sungai Oyo, melompat diperbolehkan, monggooo.....
Ada satu pinjakan yang sengaja disiapkan pengelola untuk aksi lompat-lompatan ke aliran sungai. Tingginya...cukuplah untuk membuat adrenalin terpacu.
Dan ketika berhasil melompat, byuuuurrr....rasanyaaaa.....wuaaahhh....aku tidak bisa berkata-kata. Cobalah sendiri, nikmati sensasinya, lebih dari luar biasa!

Selesai berkegiatan, kami disuguhkan minuman hangat wedang jahe khas pindul yang disediakan secara cuma-cuma alias gratis oleh pengelola untuk sekedar menghangatkan badan setelah bermain basah-basahan. Tidak terasa hari semakin sore, kami harus bersegera meninggalkan pesona pindul menuju ke pesona yang lainnya, pantai Jungwok. Kami akan menggelar tenda dan bermalam di sana. Kempiiiinggg kitaaah.....



***bersambung***



    

No comments:

Post a Comment