“Kakak...aku takut kalau main di pantai, nanti ada tsunami”
“Kakak...kata ibu aku ga boleh main di pantai, nanti ada tsunami”
“Kakak...aku dimarahin kalau main di pantai, nanti ada tsunami”
Celetukan dari adik-adik asuh saat kami hendak mengajak mereka bermain ke pantai saat sore menjelang.
Tidak mudah memang awalnya karena warga masih trauma bencana tsunami yang mereka alami. Meskipun saat kami datang kondisi mulai terpulihkan, tapi pantai masih menjadi sangat menakutkan untuk sebagian orang, termasuk kami. Alhamdulillah... alam pun bersahabat, selama sepuluh hari kami di Bulak Benda semua program relawan dapat dijalankan.
Sebuah nyanyian dan permainan kelompok yang masih sangat ku hafal sampai sekarang. Kami bermain dan berbagi kebahagiaan. Bersama sahabat-sahabat kecil yang memiliki cita-cita besar.
Tetiba aku rindu berada di pantai Bulak Benda, sebuah surga tersembunyi yang berada di Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang pada 17 Juli 2006 termasuk pantai yang diterjang tsunami akibat gempa berkekuatan 5,8 - 6,8 Skala Richter mengguncang Pangandaran.
Bersama tim relawan dari organisasi BEM Universitas Negeri Jakarta bergerak membantu korban bencana alam. Fokus bantuan kami dalam bidang pendidikan, menyalurkan bantuan berupa perlengkapan sekolah. Selain itu kami juga menjalankan program trauma healing dengan melakukan beberapa aktifitas belajar dan bermain bersama anak-anak usia sekolah dasar.
Timku menjadi tim gelombang ketiga, gelombang terakhir yang dikirim. Selama sepuluh hari kami bersama-sama tinggal di rumah seorang warga yang selamat, Pak Alif.
Penyambutan yang hangat dari setiap warga menjadikan kami ingin tinggal lebih lama. Tapi program relawan tidak diperpanjang dan kami sudah harus segera kembali untuk melanjutkan kewajiban. Tahun ajaran baru sudah dimulai.
“Kakak...kata ibu aku ga boleh main di pantai, nanti ada tsunami”
“Kakak...aku dimarahin kalau main di pantai, nanti ada tsunami”
Celetukan dari adik-adik asuh saat kami hendak mengajak mereka bermain ke pantai saat sore menjelang.
Tidak mudah memang awalnya karena warga masih trauma bencana tsunami yang mereka alami. Meskipun saat kami datang kondisi mulai terpulihkan, tapi pantai masih menjadi sangat menakutkan untuk sebagian orang, termasuk kami. Alhamdulillah... alam pun bersahabat, selama sepuluh hari kami di Bulak Benda semua program relawan dapat dijalankan.
Apa kabar kita bergembira
Tepuk tangan , kedipkan matamu
Goyang ke kiri goyang ke kanan
Putar putar putar mencari teman
Sebuah nyanyian dan permainan kelompok yang masih sangat ku hafal sampai sekarang. Kami bermain dan berbagi kebahagiaan. Bersama sahabat-sahabat kecil yang memiliki cita-cita besar.
***
***
Tetiba aku rindu berada di pantai Bulak Benda, sebuah surga tersembunyi yang berada di Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang pada 17 Juli 2006 termasuk pantai yang diterjang tsunami akibat gempa berkekuatan 5,8 - 6,8 Skala Richter mengguncang Pangandaran.
Bersama tim relawan dari organisasi BEM Universitas Negeri Jakarta bergerak membantu korban bencana alam. Fokus bantuan kami dalam bidang pendidikan, menyalurkan bantuan berupa perlengkapan sekolah. Selain itu kami juga menjalankan program trauma healing dengan melakukan beberapa aktifitas belajar dan bermain bersama anak-anak usia sekolah dasar.
Timku menjadi tim gelombang ketiga, gelombang terakhir yang dikirim. Selama sepuluh hari kami bersama-sama tinggal di rumah seorang warga yang selamat, Pak Alif.
Penyambutan yang hangat dari setiap warga menjadikan kami ingin tinggal lebih lama. Tapi program relawan tidak diperpanjang dan kami sudah harus segera kembali untuk melanjutkan kewajiban. Tahun ajaran baru sudah dimulai.
***
Apa kabar Bulak Benda, sekarang?
Apa kabar kalian kawan, Wiwin, Imel, Iza, Dwi, Fitri, Christin, Sonel, Hamzah, Dona?
Opay...senengnya ketemu lagi disini :)
ReplyDeleteAlhamdulillah...aku juga seneng ketemu mba lagi di sini, bisa baca tulisan2 mba yg keren2 itu :)
Delete