"Jujuuur akuu taakk sangguuup, akuu taakk bisaa, akuu taakk mampuuu daan akuu tertatiihh"
(dipopulerkan oleh Krispatih)
bait lagu yang sempat kudengar sebelum kedua telingaku disumpal earphone diperjalanan tadi pagi saat berangkat ke kantor naik bus patas 106 jurusan terminal Senen-Kebun Jeruk. Maaf bukan tak ingin mendengar suaramu yang kurang merdu itu, aku hanya tak ingin terganggu. Suara yang berasal dari pengamen remaja laki-laki yang kembali kudengar setelah sekian lama, hampir dua tahun lalu, saat aku ke kantor naik bus jurusan yang sama. Suara yang datar dan tanpa ekspresi, namun ia secara santun menyanyikan dengan penuh penghayatan, sepertinya ia sangat mendalami bait demi bait lagu yang ia nyanyikan hanya dengan diiringi tepukan dari kedua tangannya sendiri.
Dengan berakhirnya satu lagu dari Cristina Perri di kedua telinganku maka berakhirlah pula lagu "tertatih" dari si pengamen suara datar tanpa ekspresi. Bungkus permen mulai diedarkan pertanda perfomance-nya telah selesai.
Syukurlah...perjalanan pagi lumayan lancar, tak ada hambatan. Dan aku harus kembali bersyukur karena pekerjaanku pun sampai jam pulang dapat diselesaikan sesuai jadwal, jadi tak ada hal menarik yang perlu kuceritakan. Yang ingin kuceritakan adalah acara sesudah jam pulang, acara halal bi halal dari perusahaan outsourcing tempatku bernaung. Acara makan malam di rumah makan Pondok Lagunas, Senayan.
Aku memiliki sedikit catatan tentang perusahaan outsourcing ku yang sekarang. Setelah tiga kali handover wewenang dari satu perusahaan outsourcing ke perusahaan outsourcing lainnya baru kali ke empat inilah perusahaan outsourcing-nya cukup memiliki banyak program karyawan. Lumayan kebijakan-kebijakannya pun tidak membuat menjengkelkan meskipun sesungguhnya, apabila outsourcing dihapuskan, maka akan bedalah ceritanya.
Ternyata bukan hanya dari divisiku saja, melainkan kami bergabung dengan divisi lain yang berbeda kantor. Dalam hatiku berbicara tanpa mengeluarkan suara "wuah..bagus juga ya ada acara beginian. Yang sebelum-sebelumnya ga pernah ada. Ajang silaturahim ke teman-teman satu induk perusahaan walaupun beda kantor dan kerjaan"
Dari balik panggung acara sang MC dengan sangat riang dan lantang mengucapkan "Selamat pagiiii" ditanda acara akan dimulai.
Semangat sekali. Dan kami pun tak kalah semangat karena ada banyak hadiah yang sudah dijanjikan akan dibagikan :D
Dimulai dari sambutan-sambutan dan perkenalan-perkenalan dari para atasan. Asing bagiku mendengarkan satu persatu nama disebutkan dan dijelaskan posisi jabatannya. Mungkinkah teman-teman merasakan hal sama? Sudahlah, tak terlalu penting sepertinya, tapi dengarkan saja.
Setelah acara "basa-basi" selesai, lalu berlanjut ke acara yang ditunggu-tunggu yaitu makan malam dan pembagian hadiah doorprize. "Huh..dasar aku kurang beruntung, dari sekian banyak hadiah yang dibagikan percuma, satu pun tak ada yang aku terima", gerutuku. Lalu MC melanjutkan acara berupa kuis untuk makin memeriahkan acara. Tapi lagi-lagi dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan, tak ada satupun yang aku ketahui jawabannya. Terlalu.
Acara makin meriah, setelah banyak hadiah dibagikan ke orang-orang yang beruntung. Kini giliran acara games dan lagi-lagi berhadiah. Sekarang aku bermaksud mengambil bagian dengan ikut menjadi peserta. Beruntung bukan seorang melainkan kelompok. Peraturan mulai dibacakan MC satu persatu.
MC : "Permainan pertama.... Silakan Anda membuat kelompok yang terdiri dari sepuluh orang, lima laki-laki dan lima perempuan"
(sesaat ruangan menjadi gadung, mencari sepuluh anggota untuk bisa mengikuti permainan)
Lalu MC mulai membacakan peraturan selanjutnya, "oke...sudah ada empat kelompok. Ini kelompok satu, ini kelompok dua, ini kelompok tiga, dan ini kelompok empat"
(sambil menunjuk tiap-tiap kelompok yang sudah berada di depan panggung. Aku kelompok satu)
Lalu MC menjelaskan permainan kelompok yang akan kita mainkan. Permainan ini kita namakan "Estafet bola", caranya adalah silakan Anda-anda berada pada posisi selang-seling pria-wanita terlebih dahulu. Urutan pemain disesuaikan dengan urutan kelompok. Kelompok satu langsung merubah formasi, yang tadinya pria, pria, pria, pria, pria, wanita, wanita, wanita, wanita, wanita menjadi pria, wanita, pria, wanita, pria, wanita, pria, wanita, pria, wanita.
Lalu MC menjelaskan lagi aturan mainnya adalah...(sambil memegang bola tenis)... bola ini harus dipindah dari anggota pertama sampai ke anggota terakhir dengan catatan waktu. Dan cara memindahkan bolanya tidak boleh menggunakan tangan.
(aku: wakwau....terus menggunakan apa? *mulai curiga mundur satu langkah*)
MC: "(sambil dipraktekkan) Silakan Anda letakkan bola ini di bawah dagu, dijepit di leher. Kemudian di-estafet-kan dari awal sampai akhir. Kami akan menghitung catatan waktu kalian. Catatan waktu tercepat merekalah pemenangnya dengan hadiah uang tunai"
(aku: eng..ing..eng...wakwaw...) "Maaf...saya mengundurkan diri dari permainan ini", sambil berjalan kembali ke tempat duduk semula. Dan ternyata tiga kelompok lainnya pun bubar jalan, sefikiran sepertinya. Tersisa satu kelompok yang tetap bertahan dan terus melanjutkan permainan. Oke...mereka menang tanpa ada lawan!
Dan yang tadinya aku ingin seru-seruan, tetiba langsung ingin segera cepat-cepat selesai dan pulang.
Ada dua permainan kelompok berpasangan dengan konsep yang hampir serupa. Walah...tak ada permainan yang lebih mengasyikan lagi kah?
Maaf...untuk acara kali ini menghilangkan kesan yang tadinya ingin saya sematkan!!!
Lupakan tentang permainan gila tadi, mari segera kita pulang karena hari terus beranjak malam, kawan.
Aku kembali menikmati perjalananku sendiri. Tranjakarta pun masih saja ramai kala hari sudah malam. Ini yang kusukai pada malam Jakarta, lampu-lampu jalan bertebaran aneka rupa dan warna. Indah. "Andai saja aku tak sendiri malam ini, akan kutunjukkan padamu sabit yang sedang melengkung di angkasa" hahaha...aku sedang berkhayal menanti bus yang tak kunjung datang di terminal Harmoni setelah transit dari halte Polda.
Kulayangkan pandangku ke luar jendela, dan mataku tertuju pada satu bangunan tiga lantai yang dikerumuni tanaman rambat. Apa itu? "Vertical Garden, from nature to Jakarta". Sejak kapan ini ada? aku baru melihatnya? kereenn...Itu asli? ya..itu tanaman asli penghasil Oksigen. Tujuannya? Vertical garden tanpa tanah ini turut membantu menyerap pulusi udara Jakarta. Dari tulisan-tulisan di spanduk yang membentang di antaranya menjawab pertanyaan yang bermunculan.
Aih..sudah banyak saja saya menceritakan tentang hari ini, eh tunggu... hari kemarin maksudnya. Masih mau dilanjutkan lagi? Sudahlah... diakhiri saja ya, nanti menyalahi judul yang saya buat "Catatan sedikit di Hari Jumat". Oke..sampai bertemu di catatan-catatanku selanjutnya. Daaaaaaa :-*
(dipopulerkan oleh Krispatih)
bait lagu yang sempat kudengar sebelum kedua telingaku disumpal earphone diperjalanan tadi pagi saat berangkat ke kantor naik bus patas 106 jurusan terminal Senen-Kebun Jeruk. Maaf bukan tak ingin mendengar suaramu yang kurang merdu itu, aku hanya tak ingin terganggu. Suara yang berasal dari pengamen remaja laki-laki yang kembali kudengar setelah sekian lama, hampir dua tahun lalu, saat aku ke kantor naik bus jurusan yang sama. Suara yang datar dan tanpa ekspresi, namun ia secara santun menyanyikan dengan penuh penghayatan, sepertinya ia sangat mendalami bait demi bait lagu yang ia nyanyikan hanya dengan diiringi tepukan dari kedua tangannya sendiri.
"And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I love you for a thousand more"
Dengan berakhirnya satu lagu dari Cristina Perri di kedua telinganku maka berakhirlah pula lagu "tertatih" dari si pengamen suara datar tanpa ekspresi. Bungkus permen mulai diedarkan pertanda perfomance-nya telah selesai.
Syukurlah...perjalanan pagi lumayan lancar, tak ada hambatan. Dan aku harus kembali bersyukur karena pekerjaanku pun sampai jam pulang dapat diselesaikan sesuai jadwal, jadi tak ada hal menarik yang perlu kuceritakan. Yang ingin kuceritakan adalah acara sesudah jam pulang, acara halal bi halal dari perusahaan outsourcing tempatku bernaung. Acara makan malam di rumah makan Pondok Lagunas, Senayan.
Aku memiliki sedikit catatan tentang perusahaan outsourcing ku yang sekarang. Setelah tiga kali handover wewenang dari satu perusahaan outsourcing ke perusahaan outsourcing lainnya baru kali ke empat inilah perusahaan outsourcing-nya cukup memiliki banyak program karyawan. Lumayan kebijakan-kebijakannya pun tidak membuat menjengkelkan meskipun sesungguhnya, apabila outsourcing dihapuskan, maka akan bedalah ceritanya.
Ternyata bukan hanya dari divisiku saja, melainkan kami bergabung dengan divisi lain yang berbeda kantor. Dalam hatiku berbicara tanpa mengeluarkan suara "wuah..bagus juga ya ada acara beginian. Yang sebelum-sebelumnya ga pernah ada. Ajang silaturahim ke teman-teman satu induk perusahaan walaupun beda kantor dan kerjaan"
Dari balik panggung acara sang MC dengan sangat riang dan lantang mengucapkan "Selamat pagiiii" ditanda acara akan dimulai.
Semangat sekali. Dan kami pun tak kalah semangat karena ada banyak hadiah yang sudah dijanjikan akan dibagikan :D
(kuis) Sebutkan nama-nama mereka? (pas..next question :D)
Dimulai dari sambutan-sambutan dan perkenalan-perkenalan dari para atasan. Asing bagiku mendengarkan satu persatu nama disebutkan dan dijelaskan posisi jabatannya. Mungkinkah teman-teman merasakan hal sama? Sudahlah, tak terlalu penting sepertinya, tapi dengarkan saja.
Setelah acara "basa-basi" selesai, lalu berlanjut ke acara yang ditunggu-tunggu yaitu makan malam dan pembagian hadiah doorprize. "Huh..dasar aku kurang beruntung, dari sekian banyak hadiah yang dibagikan percuma, satu pun tak ada yang aku terima", gerutuku. Lalu MC melanjutkan acara berupa kuis untuk makin memeriahkan acara. Tapi lagi-lagi dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan, tak ada satupun yang aku ketahui jawabannya. Terlalu.
Acara makin meriah, setelah banyak hadiah dibagikan ke orang-orang yang beruntung. Kini giliran acara games dan lagi-lagi berhadiah. Sekarang aku bermaksud mengambil bagian dengan ikut menjadi peserta. Beruntung bukan seorang melainkan kelompok. Peraturan mulai dibacakan MC satu persatu.
MC : "Permainan pertama.... Silakan Anda membuat kelompok yang terdiri dari sepuluh orang, lima laki-laki dan lima perempuan"
(sesaat ruangan menjadi gadung, mencari sepuluh anggota untuk bisa mengikuti permainan)
Lalu MC mulai membacakan peraturan selanjutnya, "oke...sudah ada empat kelompok. Ini kelompok satu, ini kelompok dua, ini kelompok tiga, dan ini kelompok empat"
(sambil menunjuk tiap-tiap kelompok yang sudah berada di depan panggung. Aku kelompok satu)
Lalu MC menjelaskan permainan kelompok yang akan kita mainkan. Permainan ini kita namakan "Estafet bola", caranya adalah silakan Anda-anda berada pada posisi selang-seling pria-wanita terlebih dahulu. Urutan pemain disesuaikan dengan urutan kelompok. Kelompok satu langsung merubah formasi, yang tadinya pria, pria, pria, pria, pria, wanita, wanita, wanita, wanita, wanita menjadi pria, wanita, pria, wanita, pria, wanita, pria, wanita, pria, wanita.
Lalu MC menjelaskan lagi aturan mainnya adalah...(sambil memegang bola tenis)... bola ini harus dipindah dari anggota pertama sampai ke anggota terakhir dengan catatan waktu. Dan cara memindahkan bolanya tidak boleh menggunakan tangan.
(aku: wakwau....terus menggunakan apa? *mulai curiga mundur satu langkah*)
MC: "(sambil dipraktekkan) Silakan Anda letakkan bola ini di bawah dagu, dijepit di leher. Kemudian di-estafet-kan dari awal sampai akhir. Kami akan menghitung catatan waktu kalian. Catatan waktu tercepat merekalah pemenangnya dengan hadiah uang tunai"
(aku: eng..ing..eng...wakwaw...) "Maaf...saya mengundurkan diri dari permainan ini", sambil berjalan kembali ke tempat duduk semula. Dan ternyata tiga kelompok lainnya pun bubar jalan, sefikiran sepertinya. Tersisa satu kelompok yang tetap bertahan dan terus melanjutkan permainan. Oke...mereka menang tanpa ada lawan!
Dan yang tadinya aku ingin seru-seruan, tetiba langsung ingin segera cepat-cepat selesai dan pulang.
Ada dua permainan kelompok berpasangan dengan konsep yang hampir serupa. Walah...tak ada permainan yang lebih mengasyikan lagi kah?
Maaf...untuk acara kali ini menghilangkan kesan yang tadinya ingin saya sematkan!!!
Lupakan tentang permainan gila tadi, mari segera kita pulang karena hari terus beranjak malam, kawan.
Aku kembali menikmati perjalananku sendiri. Tranjakarta pun masih saja ramai kala hari sudah malam. Ini yang kusukai pada malam Jakarta, lampu-lampu jalan bertebaran aneka rupa dan warna. Indah. "Andai saja aku tak sendiri malam ini, akan kutunjukkan padamu sabit yang sedang melengkung di angkasa" hahaha...aku sedang berkhayal menanti bus yang tak kunjung datang di terminal Harmoni setelah transit dari halte Polda.
Kulayangkan pandangku ke luar jendela, dan mataku tertuju pada satu bangunan tiga lantai yang dikerumuni tanaman rambat. Apa itu? "Vertical Garden, from nature to Jakarta". Sejak kapan ini ada? aku baru melihatnya? kereenn...Itu asli? ya..itu tanaman asli penghasil Oksigen. Tujuannya? Vertical garden tanpa tanah ini turut membantu menyerap pulusi udara Jakarta. Dari tulisan-tulisan di spanduk yang membentang di antaranya menjawab pertanyaan yang bermunculan.
Vertical Garden
Aih..sudah banyak saja saya menceritakan tentang hari ini, eh tunggu... hari kemarin maksudnya. Masih mau dilanjutkan lagi? Sudahlah... diakhiri saja ya, nanti menyalahi judul yang saya buat "Catatan sedikit di Hari Jumat". Oke..sampai bertemu di catatan-catatanku selanjutnya. Daaaaaaa :-*
No comments:
Post a Comment