Mar 14, 2013

Memasak Sepi

Menyepi tak selalu sendiri. Yups..betul sekali. Liburan "Nyepi" kali ini aku bersama sahabat-sahabatku berkumpul bersama. Di sebuah kosan di daerah Mampang, Aku, Riri, Joe membuat sebuah janji untuk mengacak-acak kosan Kohan. Awalnya hanya Joe yang ada keperluan, meminta bantuan Kohan untuk menginstal ulang laptopnya. Namun berawal dari situlah maka cerita dimulai.


Hari sudah ditentukan, yaitu hari Selasa bertepatan dengan tanggal merah, hari libur nasional, hari raya Nyepi. Nyepi adalah hari raya umat Hindu untuk merayakan tahun baru berdasarkan penanggalan/kalender caka. Bagi yang merayakannya, seperti di pulau Bali misalnya, maka pada hari raya Nyepi tidak ada aktivitas seperti biasa. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, kecuali rumah sakit.

Nyepi berasal dari kata sepi yang berarti sunyi, senyap. Pada hari Nyepi umat Hindu melaksanakan "Catur Brata", penyepian yang terdiri dari amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).

Beda di Bali, beda di Mampang. Di Mampang kami malah membuat "keributan". Ditambah satu lagi teman kosan Kohan, Takrib, yang juga ikut menambah keramaian hari Nyepi. Kamar kosan Kohan seketika disulap menjadi dapur umum, bengkel laptop & hp, bioskop,dan juga ruang kerja.
mulai beraksi..main masak-masakan :D
Sementara para laki-laki mengoprek laptop Joe yang perlu diinstal ulang dan hp Riri yang sering hang, maka para perempuan sibuk menyiapkan makan siang. Menu yang akan dimasak yaitu tumis kangkung, tahu dadar, dan tempe goreng.

Sekitar dua jam masakan sudah selesai, laptop dan hp pun sudah siap dipakai, kini saatnya mari kita makan siang yang sudah kesorean. Alhamdulillah... kebersamaan memang indah. Makanan sederhana terasa mewah. Rasa ala kadarnya menjadi istimewa. Siapa dulu kokinya? hahaha....  (pasti kokinya narsis sekali)  

Menjelang sore, waktunya sajian kudapan ringan bersama teh hangat. Sepiring pisang goreng dan sepoci teh panas siap menemani kami menikmati film kesekian yang diputar dari memori harddisk tiga tera-nya Kohan. Wuahh...benar-benar merayakan "kesepian"
this is it.....
Mulai dari siang hingga malam, kamar keempat paling ujung di rumah kos-kosan, seperti tiada hingganya. Kakak Devi yang sepulang dari luar kota ikut mampir membawa jajanan, oleh-oleh Bandung untuk kami menikmati bersama. Adit teman baru kami yang ternyata tinggalnya hanya beda satu gang, juga ikut gabung meramaikan malam. Tidak ada sepinya.

Takrib yang katanya sudah lapar lagi mulai beraksi di dapur. Mengolah bahan yang ada. Aku hanya sekedar membantu menyiapkan bumbunya saja dan selebihnya diserahkan ke Takrib semua. Osang oseng osang oseng daaan......... this is it "Bihun Goreng Kornet" ala chef Takrib dan Opay siap disajikan untuk disantap bersama lagi.

Cukup sudah untuk hari ini
Terimakasih sahabat-sahabatku telah meramaikan Nyepi kali ini :)
Mampang, 12 Maret 2013
 

mini kitchen @Kohan's boarding house

No comments:

Post a Comment